Pengantar
Inisiasi berdirinya Relawan Anies Presiden yang kemudian disingkat (RADEN 2429) dimotori oleh Dr. KH. AH. Mansur, SE, M.Pd.I, Dr. Sadari, S.H.I dan Tahir Wijaya, S.Ag, M.A. Wacana pembentukan relawan Anies Presiden kemudian direspon kalangan Kyai dan tokoh-tokoh Perguruan Tinggi Islam Swasta di wilayah Jabodetabek. Hal ini didasari oleh kegelisahan terhadap situasi kehidupan politik Negara saat ini. Upaya pembelahan warga Negara dengan provokasi rasisme melahirkan cebong dan kampret serta kadrun. Ulama pun terbelah menjadi ulama pancasilais dan non pancasilais. Narasi para buzzer tiada henti terus meniupkan terompet politik identitas dan menyematkannya pada seorang calon pemimpin, yang senyatanya punya rekam jejak lurus, tak terkontaminasi dengan kubangan lumpur politik identitas itu.
Rendahnya daya beli masyarakat sebagai dampak dari kenaikan harga BBM, gas elpiji dan naiknya barang kebutuhan pokok , juga menjadi bagian dari gelombang kegelisahan ini. Sedangkan diatas sana kaum elit terus sibuk memasang kuda-kuda untuk mempertahankan kursi-kursi empuk kekuasaan dan menutup mata terhadap kesengsaraan dan kelaparan rakyatnya.
Lewat celah inilah kita masih manaruh keyakinan untuk melangitkan harapan adanya perubahan di masa depan. Lewat jalan ini pula kita masih bisa berusaha menapakkan jejak perjuangan. Perjuangan untuk perubahan dan perubahan untuk masa depan bangsa yang gemilang. Bangsa yang bangga dengan budaya negerinya. Bangsa yang mampu sejajar dengan bangsa-bangsa di dunia. Bangsa yang merdeka seutuhnya dari belenggu tirani oligarki dan penjajahan ekonomi kapiralis dan liberalis.